KITAB SUCI AGAMA HINDU
WEDA
Weda adalah ilmu
pengetahuan suci yang maha sempurna dan kakal abadi serta berasal dari sang
hyang widhi wasa. weda dikenal pula engan nama sruti, yang artinya bahwan kitab
suci weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran
intuisi para maha rsi. Nama sansekerta dipopulerkan oleh maha rsi Panini,
seorang penulis tata bahasa sansekerta yang berjudul AstaAdhyayi yang sampai
kini masih menjadi buku pedoman pokok dalam mempelajari bahasa sansekerta.
Tokoh yang merintis penggunaan tata bahasa sansekerta adalah rsi Rsi Panini.
Kemudian dilanjutkan oleh Rsi patanjali
dengan karyanya adalah kitab Bahasa. Jejak patanjali diikuti pula oleh
Rsi Wararuci. Weda adalah kitab suci yang mencangkup berbagai aspek kehidupan
yang diperliukan oleh manusia
Maha Rsi Manu membagi
jenis isi weda menjadi 2 yaitu weda sruti
dan weda . smerti.
Para Rsi penerima Wahyu dan mengkodifikasi Weda.
Weda sebagai sabda suci atau pawisik
Hyang Widhi yang diterima oleh para maha Rsi. Para maha Rsi sebagai para sabda
suci atau pawisik (mantra drestah iti resih)artinya orang-orang yang melihat
atau mendapat mantra- mantra itu. Rsi itu disebut Sapta Rsi yaitu:
1.
Maha
Rsi Grtsamada adalah maha rsi yang banyak dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat
weda terutama Reg Weda Mandala II.
2. Maha Rsi Wiswamitra adalah maha Rsi
yang kadua dan namanya dikaitkan dengan seluru Reg Weda Mandala III
3. Maha Rsi Wamadewa adalah Maha Rsi
yang banyak dihubungkan dengan Reg Weda Mandala IV
4. Maha Rsi Atri adalah maha Rsi yang
dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Reg Weda Mandala V.
5. Maha Rsi Bharadwaja adalah maha rsi
yang banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Reg Weda Mandala VI.
6. Maha Rsi Wasistha adalah Maha Rsi ini
banyak dikaitkan dengan turunnya mantra- mantra Reg Weda Mandala VII. \
7.
Maha
Rsi Kanwa adalah Maha Rsi ini banyakl dikaitkan dengan Reg Weda Mandala VIII,
yang isinya bermacam-macam sukta.
Dalam tradisi hindu disebutkan bahwa
Rsi terbesar yang sangat berjasa dalam mengkodofikasi atau menghimpun weda
adalah bhagawan byasa dimana beliau dibantu oleh empat orang siswanya yaitu:
1.
Maha
Rsi Polaha yang juga disebut Paila
,sebagai penyusun Reg Weda.
2. Maha Rsi waisampayana sebagai penyusun Yajur Weda.
3. Maha Rsi Jaimini sebagai penyusun sama weda.
4.
Maha
Rsi sumantu sebagai penyusun atharwa
Weda.
Keempat weda tersebut
disebut catur weda (samhita). Disamping menghimpun catur weda samhita tersebut
maha Rsi Wyasa juga sebagai penyusun kitab maha bharata, purana, bhagawadgita
dan brahmasutra. Maha Rsi wyasa dikenal juga dengan nama kresna dwipayana
wyasa, bhagawan wyasa, dan wyasa dewa.
Pengumpulan berbagai mantra menjadi
himpunan buku-buku merupakan usaha kodofikasi atau mengumpulkan ayat-ayat suci
tersebut sehingga dapat dilestarikan. Usaha menyusun atau meng kodifikasi atau
ada beberapa kecenderungan yang dipergunakan sebagai cara penghimpunannya
yaitu:
-
Didasarkan atas
usia ayat-ayat termasuk tempat geografis turunnya ayat-ayat itu.
-
Didasarkan atas
sistem pengelompokan isi, fungsi, dan guna mantra-mantra itu.
-
Didasarkan atas
resensi menurut sistem keluarga atau kelompoik geneologis.
Ada beberapa sarjana
baik dari India maupun dari barat perpendapat tentang penyusunan weda sebagai
berikut:
1. Vidyaranya menyatakan sekitar 15.000 tahun masehi.
2. Lokamanya Tilak Shastri menyataka 6.000 tahun sebelum
masehi.
3. Bal Gangadhar Tilak menyatakan 4.000 tahun sebelum
masehi.
4. Dr. Haug memperkirakan tahun 2.400 tahun sebelum
masehi.
5. Max Muller menyatakan sekitar tahun 1.200-800 sebelum
masehi.
6. Heine Gelderen memperkirakan tahun 1.150-1.000 sebelum
masehi.
7. Sylvain Levy memperkirakan tahun 1.000 sebelum masehi.
8. Stutterheim memperkirakan 1.000-500 tahum sebelum
masehi.
Menjelaskan sifat-sifat Weda.
Sifat weda adalah anandi ananta,
artinya Weda itu bersifat abadi karena Weda adalah sabda tuhan yang diterima
oleh para Rsi.
Dapat ditegaskan sifat
Weda sebagai berikut :
1. Weda itu tiodak berawal, karena weda merupaka sabda
tuhan yang telah ada sebelum alam diciptakan.
2. Weda tidak berakhir karena ajaran weda berlaku
sepanjang jaman, mengingat weda todak berwala dan berakhir maka disebut anadi
ananta.
3. Weda dapat dipahami oleh seluruh umat manusia dengan
kecerdasan yang berbeda.
4. Weda disebut Apauruscyam, artinya weda itu tidak
disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diuterima oleh orang-orang suci
atau para Rsi
5. Weda mempunyai keluwesan, tidak kaku namun tidak
berubah inti dan hakikatnya
Menguraikan kodifikasi Weda.
Sangatlah penting untuk
mengkodifikasi Weda sehingga dapat diklestarikan dan disampaikan kepada semua
umat beragama hindu. Weda secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu Weda Sruti dan Weda Smrti.
Kelompok kitab Weda atau Sruti
menurut sifat isinya dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu:
a. Bagian mantra
b. Bagian Brahmana
c.
Bagian Aranyaka
d. Bagian Upanisad
Kitab atau mantra
samhita umurnya sangat tua dan merupakan dokumen umat manusia tertulis yang
tertua dan masih ada sampai sekarang. Keempat samhita itu disebut Catur Weda
Samhita yang terdiri dari :
a. Reg Weda terdiri dari dari 10.552 mantra, isinya
adalah syair-syair pujaan. Reg Weda adalah weda yanga paling tua dan yang
terpenting isinya terbagi menjadi 10 mandala.
b. Sama Weda terdiri dari 1. 875 mantra yang isinya
merupakan nyanyian pujaan yang dinyanyikan waktu upacara.
c.
Yajur Weda
merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat doa-doa pujaan yang terdiri dari
1.975.
d. Atharwa Weda terdiri dari 5.987 mantra isinya adalah
tuntunan hidup sehari-hari yang berhubungan dengan hidup keduniawian.
Kitab Reg weda
memiliki dua buah kitab Brahmana
yaitu:yang pertama terbagi atas 40 bab, sedangkan kitab yang kedua terdiri atas
30 bab. Kitab Sama Weda memiliki beberapa kitab Barahmana yaitu: Tandya brahmana
(Panca Wirusa), Sadwirusa Brahmana, adbhuta Brahmana. Kitab Yajur Weda memiliki
dua kitab brahmana yaitu:Taittiriya Brahmana (milik Krsna Yajur Weda) dan
Saptatha Brahmana (milik Sukla Yajur Weda). Kitab Atharwa Weda memiliki kitab
Gopatha Brahmana. Kitab Aranyaka Adalah kelanjutan dari kitab Brahmana yang
isinya interpretasi upacra-upacara keagamaan kitab-kitab Aranyaka yaitu:
Aetareya Aranyaka (mlik Reg Weda),Tandya Aranyaka (milik Sama Weda), Satapatha
Aranyaka (milik Atharwa Weda. Dalam penelitian DR.G Sriniwasa Murti menyatakan
bahwa kitab Catur Weda Samhita memiliki 1.180 sakhayang perinciannya sebagai
berikut:
· Reg Weda memiliki 21 sakha.
· Sama Weda memiliki 1.000 sakha.
· Yajur weda memiliki 109 sakha.
· Atharwa Weda memkiliki 50 sakha.
Setiap Weda dari Catur
Weda memiliki kitab Upanisad sebagai berikut
1. Upanisad yang termasuk Reg Weda berjumlah 10 Upanisad
2. Upanisad yang termasuk Sama Weda berjumlah 16 buah
3. Upanisad yang termasuk Yajur Weda:
a. Yajur Weda hitam berjumlah 32 Upanisad
b. Yajur Weda putih berjumlah 19 Upanisad.
4. Upanisad yang termasuk Atharwa Weda berjumlah 31
Upanisad
Kata Upanisad berarti
penduduk di bawah dekat seorang guru untuk menerima ajaran-ajaran yang bersifat
rahasia. Pokok ajaran Upanisad berkisar pada dua asas yaitu Brahman dan Atman.
Kitab Weda yang kedua adalah kitab
smrti. Kitab ini dianggap sebagai kitab hokum smrti dianggap sebagai kitab
Dharmasastra. Smrti sebagai Dharmasastra bersifat suplemen atau pelngkap dalam
melengkapi keterangan-keterangan yang terdapat dalam sruti
Kitab Smrti dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.
Kelompok wedangga
Wedangga artinya batang tubuh (badan) Weda. Kelompok wedangga terdiri
dari 6 bagian yang disebut Sad Wedangga yaitu:
a. Siksa (phonnetik)
b. Wyakarana(tata bahasa)
c.
Chandra (lagu)
d. Jyotisa (astromomi /perbintangan )
e. Kalpa (ritual)
2.
Kelompok Upaweda
Istilah
Upaweda diartikan sebagai weda yang lebih kecil dan merupakan kelompok kedua
setelah wedangga. Kelompok Upanisad terdiri dari :
a. Itihasa
b. Purana
c.
Arthasastra
d. Ayurweda
e. Gandarwaweda
Itihasa adalah sebuah epos yang
menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan krajaan dimasa silam. Didalam kitab Sarasamuscaya dijumpai keterangan yang menyatakan bahwa
untuk mempelajari Weda kita harus terlebih dahulu mengenal Ithihasa.
Purana adalah kumpulan cerita-cerita kuno yang
mennyangkut penciptaan dunia dan silsilah para raja yang memerintah
didunia,juga mengenai silsilah dewa-dewa dan Bharata,cerita mengenai keturunan
dan perekembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa. Selain itu kitab Purana
juga memuat tata cara upacara keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara
bertirtayatra atau berziarah ketempat suci.
Arthasastra adalah jenis ilmu
pengtahuan negara , isinya merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik
Ayurweda adalah kitab yang menyangkut
bidang kesehatan jasmani dan rohani. Ayurweda adalah filsafah hidup baik etis
maupun medis.menurut isinya, ayurweda meliputi delapan bidang ilmu, yaitu ilmu
bedah,ilmu penyakit, ilmu obat-obatan , ilmu psikotherapy, ilmu pendidikan
anak(ilmu jiwa anak), ilmu toksikologi, ilmu mujizat ,dan ilmu jiwa remaja.
Gandharwaweda adalah kitab yang
membahas berbagai aspek cabang ilmu seni
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa Weda smeti memiliki banyak buku dan kodifikasi menurut bidang-bidang
tertentu.
3 komentar:
So Good
Im Happy
And So Realitif
Goblok
Gak sopan•-•
Posting Komentar