Kamis, 05 Februari 2015

KITAB SUCI AGAMA HINDU


KITAB SUCI AGAMA HINDU

WEDA
Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kakal abadi serta berasal dari sang hyang widhi wasa. weda dikenal pula engan nama sruti, yang artinya bahwan kitab suci weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha rsi. Nama sansekerta dipopulerkan oleh maha rsi Panini, seorang penulis tata bahasa sansekerta yang berjudul AstaAdhyayi yang sampai kini masih menjadi buku pedoman pokok dalam mempelajari bahasa sansekerta. Tokoh yang merintis penggunaan tata bahasa sansekerta adalah rsi Rsi Panini. Kemudian dilanjutkan oleh Rsi patanjali  dengan karyanya adalah kitab Bahasa. Jejak patanjali diikuti pula oleh Rsi Wararuci. Weda adalah kitab suci yang mencangkup berbagai aspek kehidupan yang diperliukan oleh manusia
Maha Rsi Manu membagi jenis isi weda menjadi 2 yaitu weda sruti dan weda . smerti.

Para Rsi penerima Wahyu dan mengkodifikasi Weda. 
 Weda sebagai sabda suci atau pawisik Hyang Widhi yang diterima oleh para maha Rsi. Para maha Rsi sebagai para sabda suci atau pawisik (mantra drestah iti resih)artinya orang-orang yang melihat atau mendapat mantra- mantra itu. Rsi itu disebut Sapta Rsi yaitu:
1.     Maha Rsi Grtsamada adalah maha rsi yang banyak dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat weda terutama Reg Weda Mandala II.
2.     Maha Rsi Wiswamitra adalah maha Rsi yang kadua dan namanya dikaitkan dengan seluru Reg Weda Mandala III
3.     Maha Rsi Wamadewa adalah Maha Rsi yang banyak dihubungkan dengan Reg Weda Mandala IV
4.     Maha Rsi Atri adalah maha Rsi yang dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Reg Weda Mandala V.
5.     Maha Rsi Bharadwaja adalah maha rsi yang banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra Reg Weda Mandala VI.
6.     Maha Rsi Wasistha adalah Maha Rsi ini banyak dikaitkan dengan turunnya mantra- mantra Reg Weda Mandala VII. \
7.     Maha Rsi Kanwa adalah Maha Rsi ini banyakl dikaitkan dengan Reg Weda Mandala VIII, yang isinya bermacam-macam sukta.
Dalam tradisi hindu disebutkan bahwa Rsi terbesar yang sangat berjasa dalam mengkodofikasi atau menghimpun weda adalah bhagawan byasa dimana beliau dibantu oleh empat orang siswanya yaitu:
1.     Maha Rsi  Polaha yang juga disebut Paila ,sebagai penyusun Reg Weda.
2.     Maha Rsi  waisampayana sebagai penyusun Yajur Weda.
3.     Maha Rsi  Jaimini sebagai penyusun sama weda.
4.     Maha Rsi  sumantu sebagai penyusun atharwa Weda.
Keempat weda tersebut disebut catur weda (samhita). Disamping menghimpun catur weda samhita tersebut maha Rsi Wyasa juga sebagai penyusun kitab maha bharata, purana, bhagawadgita dan brahmasutra. Maha Rsi wyasa dikenal juga dengan nama kresna dwipayana wyasa, bhagawan wyasa, dan wyasa dewa.
            Pengumpulan berbagai mantra menjadi himpunan buku-buku merupakan usaha kodofikasi atau mengumpulkan ayat-ayat suci tersebut sehingga dapat dilestarikan. Usaha menyusun atau meng kodifikasi atau ada beberapa kecenderungan yang dipergunakan sebagai cara penghimpunannya yaitu:
-        Didasarkan atas usia ayat-ayat termasuk tempat geografis turunnya ayat-ayat itu.
-        Didasarkan atas sistem pengelompokan isi, fungsi, dan guna mantra-mantra itu.
-        Didasarkan atas resensi menurut sistem keluarga atau kelompoik geneologis.
Ada beberapa sarjana baik dari India maupun dari barat perpendapat tentang penyusunan weda sebagai berikut:
1.     Vidyaranya menyatakan sekitar 15.000 tahun masehi.
2.     Lokamanya Tilak Shastri menyataka 6.000 tahun sebelum masehi.
3.     Bal Gangadhar Tilak menyatakan 4.000 tahun sebelum masehi.
4.     Dr. Haug memperkirakan tahun 2.400 tahun sebelum masehi.
5.     Max Muller menyatakan sekitar tahun 1.200-800 sebelum masehi.
6.     Heine Gelderen memperkirakan tahun 1.150-1.000 sebelum masehi.
7.     Sylvain Levy memperkirakan tahun 1.000 sebelum masehi.
8.     Stutterheim memperkirakan 1.000-500 tahum sebelum masehi.

Menjelaskan sifat-sifat Weda.
            Sifat weda adalah anandi ananta, artinya Weda itu bersifat abadi karena Weda adalah sabda tuhan yang diterima oleh para Rsi.
Dapat ditegaskan sifat Weda sebagai berikut :
1.     Weda itu tiodak berawal, karena weda merupaka sabda tuhan yang telah ada sebelum alam diciptakan.
2.     Weda tidak berakhir karena ajaran weda berlaku sepanjang jaman, mengingat weda todak berwala dan berakhir maka disebut anadi ananta.
3.     Weda dapat dipahami oleh seluruh umat manusia dengan kecerdasan yang berbeda.
4.     Weda disebut Apauruscyam, artinya weda itu tidak disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diuterima oleh orang-orang suci atau para Rsi
5.     Weda mempunyai keluwesan, tidak kaku namun tidak berubah inti dan hakikatnya
Menguraikan kodifikasi Weda.
            Sangatlah penting untuk mengkodifikasi Weda sehingga dapat diklestarikan dan disampaikan kepada semua umat beragama hindu. Weda secara garis besar  dibagi menjadi dua yaitu Weda Sruti dan Weda Smrti.
            Kelompok kitab Weda atau Sruti menurut sifat isinya dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu:
a.     Bagian mantra
b.     Bagian Brahmana
c.      Bagian Aranyaka
d.     Bagian Upanisad
Kitab atau mantra samhita umurnya sangat tua dan merupakan dokumen umat manusia tertulis yang tertua dan masih ada sampai sekarang. Keempat samhita itu disebut Catur Weda Samhita yang terdiri dari :
a.     Reg Weda terdiri dari dari 10.552 mantra, isinya adalah syair-syair pujaan. Reg Weda adalah weda yanga paling tua dan yang terpenting isinya terbagi menjadi 10 mandala.
b.     Sama Weda terdiri dari 1. 875 mantra yang isinya merupakan nyanyian pujaan yang dinyanyikan waktu upacara.
c.      Yajur Weda merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat doa-doa pujaan yang terdiri dari 1.975.
d.     Atharwa Weda terdiri dari 5.987 mantra isinya adalah tuntunan hidup sehari-hari yang berhubungan dengan hidup keduniawian.
Kitab Reg weda memiliki dua  buah kitab Brahmana yaitu:yang pertama terbagi atas 40 bab, sedangkan kitab yang kedua terdiri atas 30 bab. Kitab Sama Weda memiliki beberapa kitab Barahmana yaitu: Tandya brahmana (Panca Wirusa), Sadwirusa Brahmana, adbhuta Brahmana. Kitab Yajur Weda memiliki dua kitab brahmana yaitu:Taittiriya Brahmana (milik Krsna Yajur Weda) dan Saptatha Brahmana (milik Sukla Yajur Weda). Kitab Atharwa Weda memiliki kitab Gopatha Brahmana. Kitab Aranyaka Adalah kelanjutan dari kitab Brahmana yang isinya interpretasi upacra-upacara keagamaan kitab-kitab Aranyaka yaitu: Aetareya Aranyaka (mlik Reg Weda),Tandya Aranyaka (milik Sama Weda), Satapatha Aranyaka (milik Atharwa Weda. Dalam penelitian DR.G Sriniwasa Murti menyatakan bahwa kitab Catur Weda Samhita memiliki 1.180 sakhayang perinciannya sebagai berikut:
·       Reg Weda memiliki 21 sakha.
·       Sama Weda memiliki 1.000 sakha.
·       Yajur weda memiliki 109 sakha.
·       Atharwa Weda memkiliki 50 sakha.
Setiap Weda dari Catur Weda memiliki kitab Upanisad sebagai berikut
1.     Upanisad yang termasuk Reg Weda berjumlah 10 Upanisad
2.     Upanisad yang termasuk Sama Weda berjumlah 16 buah
3.     Upanisad yang termasuk Yajur Weda:
a.     Yajur Weda hitam berjumlah 32 Upanisad
b.     Yajur Weda putih berjumlah 19 Upanisad.
4.     Upanisad yang termasuk Atharwa Weda berjumlah 31 Upanisad

Kata Upanisad berarti penduduk di bawah dekat seorang guru untuk menerima ajaran-ajaran yang bersifat rahasia. Pokok ajaran Upanisad berkisar pada dua asas yaitu Brahman dan Atman.
            Kitab Weda yang kedua adalah kitab smrti. Kitab ini dianggap sebagai kitab hokum smrti dianggap sebagai kitab Dharmasastra. Smrti sebagai Dharmasastra bersifat suplemen atau pelngkap dalam melengkapi keterangan-keterangan yang terdapat dalam sruti

Kitab Smrti dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.     Kelompok wedangga
            Wedangga artinya batang tubuh (badan) Weda. Kelompok wedangga terdiri dari 6 bagian yang disebut Sad Wedangga yaitu:
a.     Siksa (phonnetik)
b.     Wyakarana(tata bahasa)
c.      Chandra (lagu)
d.     Jyotisa (astromomi /perbintangan )
e.     Kalpa (ritual)
2.     Kelompok Upaweda
            Istilah Upaweda diartikan sebagai weda yang lebih kecil dan merupakan kelompok kedua setelah wedangga. Kelompok Upanisad terdiri dari :
a.     Itihasa
b.     Purana
c.      Arthasastra
d.     Ayurweda
e.     Gandarwaweda  
           
            Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan krajaan dimasa silam.  Didalam kitab Sarasamuscaya  dijumpai keterangan yang menyatakan bahwa untuk mempelajari Weda kita harus terlebih dahulu mengenal Ithihasa.
             Purana adalah kumpulan cerita-cerita kuno yang mennyangkut penciptaan dunia dan silsilah para raja yang memerintah didunia,juga mengenai silsilah dewa-dewa dan Bharata,cerita mengenai keturunan dan perekembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa. Selain itu kitab Purana juga memuat tata cara upacara keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau berziarah ketempat suci.
            Arthasastra adalah jenis ilmu pengtahuan negara , isinya merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik
            Ayurweda adalah kitab yang menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani. Ayurweda adalah filsafah hidup baik etis maupun medis.menurut isinya, ayurweda meliputi delapan bidang ilmu, yaitu ilmu bedah,ilmu penyakit, ilmu obat-obatan , ilmu psikotherapy, ilmu pendidikan anak(ilmu jiwa anak), ilmu toksikologi, ilmu mujizat ,dan ilmu jiwa remaja.
            Gandharwaweda adalah kitab yang membahas berbagai aspek cabang ilmu seni

            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Weda smeti memiliki banyak buku dan kodifikasi menurut bidang-bidang tertentu.
            




3 komentar:

Unknown mengatakan...

So Good
Im Happy
And So Realitif

Unknown mengatakan...

Goblok

Anonim mengatakan...

Gak sopan•-•

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar